Jumat, 20 September 2013

Materi Sosiologi

| Jumat, 20 September 2013 | 2 komentar

Interaksi Sosial

A. Pengertian Interaksi Sosial.
Prof. Soerjono Soekamto dalam bukunya Pengantar Sosiologi mengatakan bahwa interaksi sosial adalah kunci semua kehidupan sosial. Tidak ada interaksi sosial berarti tidak mungkin ada kehidupan bersama.


Berikut ini beberapa definisi interaksi sosial menurut para pakar:
  1. Maryati dan Suryawati (2003) menyatakan bahwa, “Interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respons antar individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok”.
  2. Murdiyatmoko dan Handayani (2004), “Interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial”.
  3. Gillin mengartikan interaksi sosial sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antarindividu, individu dan kelompok, dan antarkelompok.
B. Ciri-ciri Interaksi Sosial.
Menurut Charles P. Loomin, sebuah hubungan bias disebut interaksi sosial jika memiliki ciri-ciri berikut:
  1. Jumlah pelaku dua orang atau lebih.
  2. Adanya komunikai antarpelaku dengan menggunakan symbol atau lambing.
  3. Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lalu, masa sekarang, dan masa mendatang.
  4. Adanya tujuan yang hendak dicapai sebagai hasil dari interaksi tersebut.
C. Syarat terjadinya interaksi sosial
Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial terjadi dengan dua syarat berikut:
  1. Kontak sosial. Dalam bahasa latin artinya bersama-sama menyentuh. Dalam pengertian sosiologi, kontak sosial tidak selalu terjadi secara fisik saja tetapi dapat melalui media seperti telepon, radio, atau surat elektronik.
  2. Komunikasi. Hal yang terpenting dalam komunikasi, yaitu adanya kegiatan saling menafsirkan (pembicaraan, gerakan fisik, atau sikap) dan perasaan-perasaan yang disampaikan.
D.  Faktor-faktor yang Mendorong Terjadinya Interaksi Sosial.
  1. Imitasi, yaitu tindakan meniru orang lain. Imitasi dapat dilakukan dalam bermacam-macam bentuk seperti gaya bicara, tingkah laku, adat dan kebiasaan, pola piker, dan lain-lain.
  2. Sugesti, yaitu sikap atau pandangan yang diterima begitu saja tanpa melalui proses berpikir panjang. Sikap atau pandangan dapat berupa anjuran, saran, nasehat, pendapat dan lain-lain.
  3. Identfikasi, yaitu keinginan untuk menjadi sama dengan orang lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam bandingkan dengan imitasi, karena proses identifikasi dapat mempengaruhi atau membentuk kepribadian seseorang yang menirunya.
  4. Contoh, seorang anak yang mengidolakan ayahnya dan berusaha mengidentifikasikan dirinya seperti ayahnya. Dalam proses ini sikap, perilaku, nilai dll diterima dan meresap dalam jiwa anak itu sehingga membentuk kepribadian yang persis sama dengan kepribadian ayahnya.
  5. Simpati, merupakan proses dimana seseorang merasa tertarik kepada orang lain. Pada proses simpati, orang merasa dirinya seolah-olah berada dalam keadaan orang lain dan merasakan apa yang dialami, dipikirkan, atau dirasakan orang lain tersebut. Contoh ketika ada tetangga yang terkena musibah, kita merasakan kesedihannya dan berusaha untuk membantunya.
  6. Empati, merupakan simpati mendalam yang mempengaruhi kejiwaan dan fisik seseorang. Contohnya, seseorang ibu akan merasa kesepian ketika anaknya sekolah ke luar kota. IA selalu rindu dan memikirkan anaknya tersebut sehingga jatuh sakit.
F.  Status dan Peranan Sosial dalam Interaksi Sosial.
Status sosial atau kedudukanadalah posisi seseorang secara umum dalam masyarakat dalam hubungannya dengan orang lain. Contohnya, Pak Ahmad dalam masyarakat memiliki kedudukan sebagai kepala keluarga, ketua RT, anggota LKMD dan lain sebagianya.
Menurut Ralp Linton, dalam kehidupan masyarakat terdapat tiga macam cara memperoleh status sosial, yaitu sebagai berikut:
  1. Ascribed Status merupakan status seseorang yang dicapai dengan sendirinya tanpa memperhatikan perbedaan rohaniah dan kemampuan. Status ini dapat diperoleh sejak lahir atau karena keturunan. Contohnya, anak yang lahir dari keluarga bangsawan, dengan sendirinya langsung memperoleh status bangsawan.  Pada umumnya ascribes status banyak dijumpai pada masyarakat yang menganut system lapisan tertutup dan masyarakat feodal.
  2. Achieved Status merupakan status yang diperoleh seseorang melalui usaha-usaha yang disengaja. Untuk mendapatkan status ini sangat tergantung pada kemampuan dan perjuangan seseorang dalam mencapai tujuannya. Contohnya, Kedudukan sebagai Kepala Desa memerlukan kemampuan dan usaha-usaha yang sungguh-sungguh dari seseorangh untuk mencapainya.
  3. Assigned Status merupakan status yang diperoleh dari pemberian pihak lain. Assigned status mempunyai hubungan erat dengan achieved status, artinya, suatu kelompok atau golongan memberikan status yang lebih tinggi kepada seseorag yang berjasa atau seseorang yang telah memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan atau kepentingan masyarakat banyak. Cohtohnya, gelar pahlawan revolusi, siswa teladan, peraih kalpataru.
  4. Peranan adalah perilaku yang diharapkan oleh pihak lain dalam melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan status yang dimilikinya. Status dan peranan tidak dapat dipisahkan karena tidak ada

Sumber : infoalim.wordpress.com

2 komentar:

Indra Al-Sasak mengatakan...

Mantabs...
Kembangin terus bro...

Jangan lupa kunjungi blog ane
http://itsasak.blogspot.com/

Unknown mengatakan...

OK tanks bangeet bro..skrg jadi enak upload bahan2 dan materi

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda pada form dibawah ini

 
© Copyright 2013. tonesociousmax.blogspot.com . All rights reserved | tonesociousmax.blogspot.com editing by It Sasak